Selasa, 9 November 2010
pantai remis
ku kunjungimu buat kesekian kalinya
ku susurimu untuk mendengar
alunan ombak yang malas menderu
petang di pantai remis
bagai memaksa ku untuk tidak mengingatimu
walau sesaat cuma
sesungguhnya kepedihan keberadaan ku di sana
amat menikam jiwa kerdilku
sepetang di pantai remis
bagai menyindirku dan memalukanku
serta menelanjangkan dan memuntahkan
lahar-lahar kerikil penyesalan
yang bermaharajalela di pundak mindaku
sukarnya menerima seseorang yang asing
yang kukenali dan terkadang tidak ku kenali
lalu siapakah manusia itu....
sesuka mengheretku kelembah menjijikkan
sewenang-wenangnya menenggelamkanku
dan membenamkanku ke dasar dalamnya lautan
persis berlumpurnya lautan di pantai remis..
ku kunjungimu buat kesekian kalinya
ku susurimu untuk mendengar
alunan ombak yang malas menderu
petang di pantai remis
bagai memaksa ku untuk tidak mengingatimu
walau sesaat cuma
sesungguhnya kepedihan keberadaan ku di sana
amat menikam jiwa kerdilku
sepetang di pantai remis
bagai menyindirku dan memalukanku
serta menelanjangkan dan memuntahkan
lahar-lahar kerikil penyesalan
yang bermaharajalela di pundak mindaku
sukarnya menerima seseorang yang asing
yang kukenali dan terkadang tidak ku kenali
lalu siapakah manusia itu....
sesuka mengheretku kelembah menjijikkan
sewenang-wenangnya menenggelamkanku
dan membenamkanku ke dasar dalamnya lautan
persis berlumpurnya lautan di pantai remis..
Langgan:
Catatan (Atom)