aku di takdirkan bukan untuk memiliki dan di miliki
Terlalu malu rasanya diriku ini pabila di permainkan sedemikian rupa..apakah kau tidak punya perasaan atau perasaan kau memang telah mati...
sewenang-wenangnya melakukan sesuka hatimu tanpa memikirkan akibat dari perbuatanmu.hancur luluh hatiku bika ku ketahui apa yang di ucapkannya masih belum di kotakannya.sedang mulutnya manis berbicara..
lantas pula meninggalkanku jauh di sudut hatimu..sedang kau tahu aku tidak pernah minta apa-apa darimu...cuma sekadar menyandarkan kasih sekelumit cuma.
akukah yang bersalah..terlalu mengharap yang tidak mungkin ku miliki...sedang aku tahu antara kita tidak akan dimiliki dan memiliki...
namun jiwa kewanitaan ku amat rapuh untuk menangkis semua ini.untuk mengucapkan selamat tinggal saja tidak akan mungkin aku dapat menghadapinya dengan kekuatan kejiwaanku.
bagaimana jika perpisahan itu benar-benar berlaku..meninggalkanku terkapai-kapai seorang diri..agaknya inilah yang dia mahu...melukakan itu adalah satu kepuasan..menderitakan jiwa adalah satu kemestian..
bodoh nya aku mengikut rentak tarinya yang asyik..naifnya aku mengikut bicaranya yang menggoda...sedang ku tahu untuk memiliki dan dimiliki tidak akan berlaku sama sekali....
itulah yang di namakan takdir..takdir yang kucipta sendiri..takdir pilu yang ku olah sendiri...mempercayai kata-katanya,mengiyakan bicaranya,mengikut rentaknya adalah igauan ngeri yang terpaksa ku lalui...
untuk kembali kejalan ku aku amat malu sekali....tapi itulah jalan yang selamat....