Isnin, 25 Julai 2011
Jumaat, 22 Julai 2011
terlalu jauh perjalanan telah ku tempuhi...sepanjang minggu ini saja seakan tidak kecukupan masa,rumah tak sempat nak kemas,dapur dah seminggu tak berasap..tak sempat nak masak.hanya mampu beli makanan di kedai,kalau macam ni gayanya..macam mana la nak tambah sorang lagi orang baru..mati mil di buatnya...tapi seakan Allah sering menguji ku terus menerus,hingga aku rasakan bagai tiada ruang lagi untuk bernafas...bagaimana rancangan untuk ke tanah suci tahun depan...mengapa tak seperti orang lain,,,mudah perjanan hidupnya...sedang aku baru nak mengecapi kebahagian yang sebentar ini di uji lagi dengan ujian sebegini......oh ya Allah...bantulah hambamu ini...mudahkanlah perjalanan hidupku,bantulah realkan apa yang aku rancang....tolonglah ya Allah...kasihanilah daku ini...
Khamis, 21 Julai 2011
Khamis, 14 Julai 2011
Selasa, 12 Julai 2011
Isnin, 11 Julai 2011
Khamis, 7 Julai 2011
This afternoon
various evenings had
waiting at the door
like always
the sky looked wistful look
praise nan looked gloomy cloud
heart felt like staying in hirs sembilu
difficult to receive a further separation
when I can enjoy a warm
to preserve the flowers bud roses fragrant nan
angsana exactly delightful dream
where a mistake?
perhaps I am but a distant runner naive
also a hunter love error
and finally my own tears ...
petang ini
bagai petang-petang nan sudah
menanti di muka pintu
bagai selalu
memandang langit berwajah sayu
menatap awan nan bermadah sendu
hati rasa bagai di hirs sembilu
sukarnya menerima sebuah lagi perpisahan
setelah aku bisa mengecapi sebuah kemesraan
yang melestarikan bunga-bunga kuntum mawar nan harum
semerbak persis angsana idaman
di mana silapku??
mungkin aku hanyalah seorang pelari nan naif
juga seorang pemburu cinta nan khilaf
dan akhirnya aku menangis sendiri...
bagai petang-petang nan sudah
menanti di muka pintu
bagai selalu
memandang langit berwajah sayu
menatap awan nan bermadah sendu
hati rasa bagai di hirs sembilu
sukarnya menerima sebuah lagi perpisahan
setelah aku bisa mengecapi sebuah kemesraan
yang melestarikan bunga-bunga kuntum mawar nan harum
semerbak persis angsana idaman
di mana silapku??
mungkin aku hanyalah seorang pelari nan naif
juga seorang pemburu cinta nan khilaf
dan akhirnya aku menangis sendiri...
Langgan:
Catatan (Atom)